Masihtetap menjadi LENSA MANUAL BOKEH SUPER TAJAM DAN MURAH di tahun 2020 ini. Review penggunaan real life PENTAX M 50mm f1.4 dan lebih murah dibanding L
Caramerawat lensa kamera yang satu ini sangat wajib untuk diperhatikan, karena tidak boleh sembarangan dalam mengelap lensa kamera. Baca juga : Tips Memilih Lensa Kamera Sesuai Kebutuhan. 3. Perhatikan Tombol AF dan VR. Salah satu cara merawat lensa kamera yang wajib dilakukan oleh para pemilik kamera adalah selalu memperhatikan tombol AF dan VR.
CaraMengatur ISO. Berbeda dengan cara mengatur shutter speed dan aperture, selain mode auto, Anda bisa leluasa mengatur ISO pada mode manual exposure (M), shutter priority (Tv atau S), aperture priority (Av atau A), bahkan mode program (P). Pada menu dalam monitor LCD, menu ISO berdekatan dengan menu shutter speed dan aperture.
Fast Money. Cara Menggunakan Prime Lens – Dalam dunia fotografi tentu akan mengenal beragam lensa yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Salah atau lensa yang digunakan adalah lensa prime atau juga dikenal dengan lensa fixed. Selain mengenal, mengetahui cara menggunakan prime lens pun menjadi hal yang perlu untuk dipahami. Lensa prime atau lensa fixed sendiri merupakan lensa yang tidak memiliki elemen yang bergerak, focal length yang tetap namun memiliki aperture yang lebar. Secara fisik, lensa ini memiliki fisik yang lebih ringkas dan tidak besar seperti lensa fotografer profesional, cara menggunakan prime lens mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Pasalnya, lensa prime ini sangat bagus digunakan untuk memotret subjek dengan teknik apapun baik landscape, portrait, wildlife dan lain sebagainya. Meskipun kemampuannya hanya terbatas pada focal length namun gambar yang dihasilkan sangat tajam. Hal ini dikarenakan bukaan aperturenya yang luas sehingga meminimalisir penggunaan ISO yang tinggi. Nah, untuk mengetahui cara menggunakan prime lens ini secara lebih mendalam, mari kita simak ulasan di bawah ini!cara menggunakan prime lensUntuk bisa menggunakan lensa prime, perhatikan cara penggunaan lensa prime di bawah iniKuasai Manual FocusJika kamu masih menggunakan lensa prime buatan yang lama maka kendala yang sering kamu jumpai adalah titik fokusnya yang tidak berubah. Sehingga untuk cara menggunakan prime lens jenis ini kamu harus mengaturnya secara manual untuk mendapatkan titik fokus yang kamu inginkan. Dengan menguasai manual focus ini akan memudahkan kamu dalam menjalankan lensa prime. Sedangkan untuk lensa prime saat ini sudah memiliki autofokus yang baik sehingga kamu tidak perlu mengotak-atik secara Lensa Prime yang Lebih BesarSeperti yang telah kita ketahui bahwa setiap kamera yang diatur dengan bukaan lensa sekitar f/ hingga f/ lebih baik daripada bukaan lensa f/ atau seterusnya. Begitu pula dengan cara menggunakan prime lens, dengan bukaan lensa sekitar f/ akan lebih bagus digunakan untuk menangkap gambar sehingga hasilnya pun lebih tajam. Dengan menggunakan aperture sekitar f/ hingga f/ tersebut maka akan memungkinkan shutter speed yang sangat tinggi dengan depth of field yang lebih sempit. Dengan kemampuan yang dihadirkan lensa prime tersebut justru akan menguntungkan karena ketika berada di tempat yang ramai akan mudah untuk mengisolasi prima yang menggunakan aperture sekisar f/ atau f/ akan membantu kamu memotret subjek dalam kondisi sedikit suram atau lowlight sehingga akan menghasilkan bokeh yang menakjubkan. Maka dari itu, cara menggunakan prime lens dengan menggunakan shutter speed yang tinggi justru tidak akan membuat gambar goyang atau Objek Yang Lebih DekatDengan menggunakan lensa prime maka kamu bisa lebih fokus terhadap sasaran kamu. Karena lensa ini akan lebih fokus pada subjek yang lebih dekat. Namun sebagian lensa prime ada yang membatas lensanya untuk menangkap lebih dari empat Lebih AktifKarena lensa prime merupakan lensa yang tidak bisa di zoom maka satu-satunya langkah yang perlu kamu lakukan dalam cara menggunakan prime lens adalah dengan lebih aktif bergerak. Ya, untuk mendapatkan hasil close up maka kamu harus bergerak mendekat ke subjek agar hasil lebih Lensa Wide FixJika kamu menginginkan street fotography, traveling atau dokumenter maka cara menggunakan prime lens ini sangat direkomendasikan untuk menggunakan lensa wide fix. Sebab hasilnya akan lebih maksimal dan menjangkau subjek lebih demikian, setelah mengetahui penggunaan cara menggunakan prime lens ini akan lebih memudahkan kamu dalam mengambil gambar. Selain itu, kamu bisa mendapatkan visual gambar yang lebih menakjubkan dari yang sebelumnya. Selain itu, dengan mengetahui infromasi ini pun semakin menambah wawasan sobat dalam dunia fotografi. Nah, DIYKamera rasa cukup sekian ulasan yang dapat diberikan mengenai cara menggunakan prime lens ini. semoga bermanfaat dan selamat mencoba.
Untuk para pengguna kamera DSLR tentu saja sudah tidak asing dengan pengaturan fokus yang satu ini. Pengaturan fokus sendiri sangat penting dan cukup mendasar dipelajari untuk kamu yang ingin belajar memotret untuk jadi fotografer profesional. Dimana pengaturan fokus ini akan berpengaruh ke hasil pemotretan. Meski ada pilihan auto fokus yang disediakan di kamera yang berarti kamu bisa langsung memotret tanpa harus mengatur fokus secara manual dengan memutar ring lensa kamera. Tapi di beberapa kondisi, pengaturan fokus secara manual masih dibutuhkan. Apalagi kalo kamu menggunakan lensa khusus manual fokus, tentu wajib hukumnya bisa menggunakan cara ini. Alasan kenapa menggunakan manual fokus? Meski menggunakan autofocus praktis dan bisa langsung digunakan tanpa harus susah mengatur cincin fokus untuk mendapatkan ketajaman objek, tapi sebenarnya menggunakan manual fokus lebih fleksibel dan lebih banyak yang bisa ditangkap dibandingkan menggunakan autofocus. Mode auto fokus juga kadang tidak berfungsi dengan baik dalam mendapatkan fokus ketika kondisi tertentu, misalnya di malam hari ketika minim cahaya atau terlalu gelap dan juga untuk pemotretan makro. Saat itulah manual fokus menjadi wajib untuk digunakan. Menggunakan manual fokus memang butuh latihan dan pengetahuan tambahan sehingga bisa mendapatkan hasil foto yang lebih mantap. Baca juga Kira-kira Kapan Harus Menggunakan Lensa Wide Berikut ini adalah alasan kenapa harus menggunakan manual fokus daripada auto fokus. 1. Hasil lebih artistik Untuk beberapa alasan artistik, penggunaan manual fokus akan sangat berguna. Misalnya ketika fotografer sengaja ingin membuat efek blur untuk mendapatkan efek tertentu, maka menggunakan manual fokus akan sangat membantu. Demikian juga ketika ingin mendapatkan karakter bokeh dari suatu lensa atau mungkin ketika ingin memotret kabut di hutan supaya terlihat blur dan menghasilkan efek mistis, peran manual fokus menjadi sangat penting. 2. Cocok dilakukan dalam mengambil foto makro Ketika memotret makro, jarak diantara lensa dan subjek biasanya sangat dekat. Selain itu, ketika memotret makro, depth-of-field sangat tipis dan sempit. Di situasi tersebut, fitur autofocus akan sulit untuk mendapatkan fokus yang tepat. Ring fokus lensa akan berputar terus menerus untuk mendapatkan fokus. Untuk memotret objek yang sangat dekat atau makro, cara terbaik adalah dengan menggunakan fokus manual. Supaya bisa mendapatkan perbesaran yang maksimal, setting lensa pada manual fokus menggunakan titik fokus terdekat. Lalu temukan fokus yang tepat dengan memaju-mundurkan lensa di depan objek hingga mendapatkan fokus yang tepat. Menggunakan fokus manual pada mode Live View juga sangat berguna karena dengan DOF yang sangat sempit dan jarak fokus yang pendek akan menghasilkan subjek dengan fokus yang tajam pada arena atau titik yang dikehendaki. 3. Lebih mudah mengatur fokus ketika objek terhalang sesuatu Ketika ingin memotret objek yang terhalang benda lain, misalnya saja hewan yang ada di kebun binatang yang terhalang oleh pagar pembatas atau objek di balik kaca, menggunakan mode autofocus akan memberikan hasil yang mengecewakan. Karena mode autofocus, benda yang ada di depan akan digunakan sebagai titik fokus. Objek utama yang menjadi incaran menjadi tidak tertangkap dengan baik sesuai keinginan. dalam kasus ini lebih baik kamu menggunakan manual fokus dan memutar ring untuk mendapatkan fokus yang tajam. 4. Mudah memotret di low light Sistem autofokus membutuhkan cahaya dan kontras yang cukup untuk bisa bekerja dengan baik, sehingga sistem autofocus seringkali gagal ketika situasi minim cahaya atau kontras yang rendah. Bahkan lensa yang memiliki fitur autofocus cepat dan aperture besar juga tetap akan kesulitan memotret dalam kondisi kurang cahaya. Fitur focus assist lamp yang ada di beberapa kamera terbaru juga kadang tidak membantu terutama saat memotret dalam kondisi yang betul-betul gelap, misalnya seperti memotret star trail. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan tentu saja dengan menggunakan manual fokus. Memotret dengan manual fokus dengan mode live view pada DSLR atau electronic viewfinder pada CSC, memungkinkan kamu mendapatkan hasil potret yang tajam. 5. Menghindari fokus error ketika merekam Meski sistem autofocus pada perekaman video sekarang semakin canggih, tapi para videografer profesional masih tetap untuk memilih mode manual fokus dengan alasan untuk menghindari fokus error selama perekaman. Dengan menggunakan manual fokus, perubahan atau perpindahan fokus bisa dilakukan secara lembut dimana videografer mencapainya dengan memutar ring fokus lensa secara perlahan. 6. Lebih mudah mengatur kontras Sensor autofocus kamera bekerja berdasarkan level kontras dari objek. Tapi kadang kita ingin memotret objek yang memiliki tingkat kekontrasan yang sangat rendah, misalnya tone, warna, atau tekstur dimana antara foreground dan background hampir sama. Ketika berada di dalam kondisi seperti itu, sistem autofocus kamera akan kesulitan untuk menentukan fokus yang tepat dan cara termudahnya adalah dengan menggunakan mode manual fokus. Sebenarnya cukup mudah untuk memotret dengan menggunakan manual fokus. Hanya saja diperlukan latihan untuk membiasakan memotret dengan cara manual. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan Setel posisi fokus di lensa Kamu akan melihat tanda M/A atau AF/MF pada lensa, dan posisikan switch pada M/MF. Putar focus ring untuk menentukan fokus Biasanya lensa memiliki 2 ring yang bisa diputar, satu untuk mengubah zoom dan satunya lagi untuk mengatur fokus. Putarlah cincin fokus tersebut sambil mengintip di viewfinder. Kadang kamu harus memutar ke kanan atau ke kiri sambil memastikan area yang akan difokuskan benar-benar tajam. Gunakan skala jarak Pada lensa terdapat distance scale atau skala jarak untuk membantu melakukan manual fokus. Skala ini cukup membantu ketika digunakan untuk memotret di kondisi gelap dan bisa digunakan untuk memperkirakan di sebelah mana focus ring harus diputar. Memanfaatkan layar LCD untuk memeriksa ketajaman hasil foto Zoom hingga besar dan arahkan ke area yang ingin kamu fokuskan ketajamannya. Contohnya ketika ingin memotret wajah, yang harus diperiksa adalah area mata. Jika masih kurang tajam, kamu bisa segera mengulang untuk mendapatkan hasil yang paling memuaskan. Pastikan diopter kamera diatur dengan benar Diopter adalah roda slider di sebelah viewfinder dengan tanda -/+ untuk mengatur tampilan fokus brackets dan data di viewfinder supaya tampak jelas untuk mata fotografer. Jika terlihat buram artinya diopter perlu diatur ulang. Aturlah mode fokus Jika kamu menggunakan lensa AF-S, pindahkan mode fokus ke Single Area’ yang akan memungkinkan kamu mengontrol fokus bracket ketika menggunakan lensa manual. Gunakan fitur focus confirmation Merupakan titik hijau di bagian kiri bawah viewfinder yang akan menyala jika fokus yang didapat sudah benar. Jika titiknya berkedip-kedip berarti fokusnya masih sedikit meleset dan kamu harus mencarinya hingga benar-benar stabil. Ingatlah untuk memeriksa fokus bracket Fitur focus confirmation yang disebutkan di atas hanya akan mengkonfirmasi fokus pada apapun yang ada di bawah focus bracket yang sudah dipilih. Akan sangat sia-sia jika kamu berusaha mendapatkan fokus ke wajah seseorang dan berharap titik hijaunya terus menyala jika focus bracketnya ternyata mengarah ke sesuatu di belakang objek. Jika kamera diatur ke fokus Single Area atau Dynamic Area, kamu bisa menggunakan tombol arah untuk memilih bracket yang digunakan. Titik fokus sendiri adalah titik merah yang berkedip di area fokus bracket ketika menekan tombol shutter setengah. Kamu juga bisa memeriksanya di bagian bawah LCD. Stabilkan tangan ketika memotret Semakin stabil tanganmu, maka akan semakin mudah untuk mendapatkan fokus yang benar. Jangan terus bergerak karena jika kamu bergoyang menjauh atau mendekati objek maka fokus juga akan terus meleset. Untuk latihan manual fokus, kamu bisa memanfaatkan tripod sebagai alat bantu sehingga mempermudah untuk berkonsentrasi mendapatkan fokus dan komposisi yang benar. Tripod juga akan memastikan kamu mendapat gambar yang tajam karena tidak akan ada goyangan kamera. Gunakan zoom in untuk memeriksa ketajaman Setelah kamu mengatur exposure, kamu bisa menggunakan live view untuk melakukan zoom in dan melihat apakah fokus sudah benar-benar tajam. Kemudian barulah kamu bisa mengatur fokus dari situ. Itu dia cara dan manfaat yang bisa kamu dapatkan ketika menggunakan fitur manual fokus pada lensa kamera. Semoga membantu ya.
Salah satu langkah penting yang perlu dijalankan ketika pertama kali anda mendapat kamera digital adalah menghabiskan beberapa waktu untuk mengaturnya dan menyesuaikannya menurut kebutuhan individu masing-masing. Untuk fotografi malam, tidak ada bedanya. Kamera harus disempurnakan supaya memaksimalkan kesempatan sukses anda, dan di artikel ini saya akan memberikan beberapa opsi pengaturan terutama yang bertujuan memenuhi potensi fotografer malam hari. Dilengkapi dengan pengetahuan, anda dapat melompat langsung ke penyesuaian beberapa pengaturan yang ada pada kamera anda. Hal ini akan menyimpan waktu anda, meminimalkan kesempatan membuat kekeliruan dan membantu melancarkan alur kerja anda. Atur dan Lupakan Jika anda sebelumnya memiliki kamera digital, anda seharusnya familiar dengan antarmukanya dan sistem menu yang digunakan untuk mengontrol keajaiban teknologi modern ini. Jika tidak, anda harus menghabiskan waktu membaca manual agar membiasakan diri sendiri dengan beberapa jargon, kaidah dan konsep yang digunakan saat menjalankan antarmuka pengguna grafis dan kontrol hardware kamera. Sistem menu di SLR digital modern bisa menjadi sangat menakutkan dengan bermacam-macam opsi untuk setiap parameter yang dapat dipahami. Jangan cemas, selama kemungkinan anda tidak menggunakan 90% opsi-opsi ini dan bagaimanapun juga harus dibiarkan pada pengaturan default. Biarkan Menjadi Simpel Membiarkan segalanya menjadi simpel harus menjadi mantra anda! Langkah awal dalam mengatur kamera digital saat pertama kalinya anda menyalakannya adalah memasukkan tanggal, waktu dan lokai yang tepat. Informasi ini, bersamaan dengan banyak parameter kamera lainnya, tersimpan ke dalam metadata EXIF file kamera digital anda. Maka ini menjadi sangat penting memastikan informasi ini akurat dan dimasukkan dengan benar untuk mengelola semua foto berada di arsip anda. Setelah foto anda telah ditransfer dari kamera ke sistem komputer anda, metadata ini dapat membantu anda menamai gambar-gambar anda. Saya memasukkan model kamera, tanggal, dan jenis file orisinil di atribut penamaan file saya. Karena saya menaruh tahun terlebih dahulu, kedua bulan dan ketiga hari, semua file akan terdisplay dengan urutan kronologis. Hanya dengan melihat nama file, saya bisa dengan cepat mengetahui dengan kamera mana foto tersebut diambil, saat foto diambil, dan jenis file awal foto terpotret. Saya juga menggabungkan pesan hak cipta bersamaan dengan nama saya dan alamat e-mail ke dalam data EXIF di foto-foto saya. Ini memastikan nama anda dan informasi kontak dapat diakses oleh siapa saja yang mungkin ingin membeli atau menggunakan salah satu gambar anda dan dengan jelas teridentifikasi bahwa file tersebut milik anda. Disini anda dapat melihat contoh dari beberapa informasi yang tersimpan di file kamera digital. Termasuk info eksposur, mode metering, penggunaan lensa dan data berguna harus selalu memformat kartu memori kamera anda sebelum memotret, dan saya lakukan ini setiap saat saya memulai potretan baru. Pastikan agar lakukan ini di kamera anda daripada di komputer, tablet, atau alat lainnya, karena ini akan memastikan integritas data dan membantu menghindari error saat sedang menyimpan gambar ke kartu memori. Dibutuhkan kehati-hatian pada langkah ini! Pastikan anda telah mengarsip foto atau file digital yang mungkin sudah ada di kartu, karena memformat akan menghapus semua data yang tersimpan sebelumnya yang akan hilang selamanya. Ambil Kendali Setelah anda telah menyelesaikan langkah awal ini, kini saatnya mengatur kamera untuk memotret. Anda perlu membuat beberapa konsep mengenai bagaimana anda ingin melakukannya berdasarkan pertimbangan seperti jenis subjek, alur kerja pasca produksi dan kriteria tertentu lain yang mungkin anda pikir itu penting. Untuk subjek fotografi malam hari, saya menganggap berikut ini menjadi yang paling sering digunakan dan pengaturan penting untuk dikendalikan. Mode Memotret Menu eksposur atau tombol mode pada kamera membiarkan anda mengontrol pengaturan eksposur. Mode eksposur biasanya didesain dengan huruf M, A, S, dan P yang berarti Manual, Apertur priority prioritas apertur, Shutter priority prioritas rana dan Program mode mode program. Tombol mode eksposur pada Nikon D7100 dengan jelas menunjukkan mode eksposur M, A, S, dan mengontrol eksposur dengan salah satu dari tiga cara dengan menyesuaikan apertur pada lensa anda, mengubah kecepatan rana, atau mengatur nilai ISO di dalam kamera. Setelah sebelumnya menggunakan kamera film secara manual, saya memperlakukan SLR digital saya dengan banyak cara yang sangat mirip dan biasanya menggunakan mode eksposur untuk mengontrol jumlah cahaya yang memasuki kamera. Mode eksposur manual memberi anda kontrol penuh atas ketiga parameter eksposur. Adakalanya saya juga akan menggunakan mode prioritas apertur untuk skenario fotografi malam tertentu. Hal ini berarti anda mengatur lensa ke pengaturan apertur tertentu seperti f8, dan kamera akan menyesuaikan kecepatan rana untuk anda supaya memberi eksposur yang tepat. Mode prioritas rana dan program tidak terlalu sesuai terutama dengan gaya fotografi ini, jadi saya jarang menggunakan mode-mode ini. Saya akan menjelaskan lebih detail secara manual mengontrol SLR digital di pelajaran selanjutnya, karena saya merasa ini adalah cara terbaik mengatur kamera untuk subjek fotografi malam hari. Pengaturan Kualitas Gambar Karena campuran sumber cahaya yang ada di banyak sumber fotografi malam, sebaiknya memotret dengan format raw. Hal ini memiliki beberapa manfaat… Memotret dengan format raw memberi anda kontrol terakhir atas penampilan dan rasa dari gambar anda. Saat tiba waktunya untuk mengolah foto-foto anda, file raw bisa untuk perubahan besar di pengaturan white balance dan warna. Jika anda memotret menggunakan format jpeg atau tiff, warna tersebut pada dasarnya “terpanggang” menjadi file dan format file ini jauh kurang fleksibel ketika waktunya mengolah warna. File raw juga memiliki rentang dinamis lebih daripada file jpeg dan digunakan hingga 16 bit data di setiap saluran warna merah, hijau dan biru. Kedalaman bit yang tinggi ini membiarkan kamera menangkap gambar yang lebih baik di situasi cahaya kontras yang sangat tinggi dimana perbedaan antara bayangan dan highlight menjadi ekstrim. File jpeg hanya menggunakan delapan bit daya untuk setiap saluran warna merah, hijau, dan biru, yang sama dengan rata-rata 17juta warna yang berbeda. Itu mungkin terlihat seperti banyak, tetapi bahkan dengan sejumlah ketersediaan warna ini, anda masih mendapat banding dan artefak lainnya yang memengaruhi kualitas gambar dengan kurang baik. Gambar jpeg memang memiliki keuntungan yaitu ukuran file yang lebih kecil. Ini bisa menyimpan lebih banyak gambar di kartu memori, tetapi ini dilakukan dengan menggunakan kompresi gambar yang “merugi” untuk mengurangi ukuran file. Hal ini terjadi dengan mengorbankan kualitas gambar, karena artefak kompresi bisa dilihat dengan pemeriksaan lebih dekat. Jika anda memang ingin memotret dengan format jpeg, saya sarankan anda menaruhnya dengan pengaturan kualitas tertinggi sehingga anda meminimalkan artefak kompresi yang terlihat pada foto anda. Di sisi lain, file raw bisa dipotret tanpa kompresi, yang artinya ukuran file, terutama untuk gambar yang lebih dari 24 megapiksel bisa menjadi besar. File raw juga menggunakan algoritma kompresi, membuat ukuran file lebih kecil, tetapi hal ini bisa menjadi bentuk kompresi “secara visual kurang rugi”, yang berarti anda tidak akan melihat artefak yang tampak di gambar yang tertangkap. Inilah opsi yang saya pilih untuk memotret. Ruang Warna Saya menggunakan ruang warna RBG yang merupakan opsi default. Adobe RGB secara teoritis memiliki gamut rentang warna tetapi lebih sulit dikerjakan. Tetaplah dengan ruang warna RGB dan anda tidak akan salah. Mode Metering Meter eksposur yang terpasang di kamera anda mungkin memiliki beberapa pengaturan yang berbeda untuk mengatasi jenis-jenis pencahayaan yang berbeda pula. Mode multi-zone, mode centre weighted dan mode spot metering adalah mode yang paling umum. Saya biasanya menggunakan mode metering multi-zone karena keakuratannya untuk sebagian besar situasi fotografi malam hari yang memungkinkan anda mengalami darmawisata fotografi di malam hari. White Balance Jika anda memotret dengan format raw, pengaturan white balance tidak menjadi masalah karena data sensor raw memberi manipulasi yang luas colour balance di software setelah foto terjepret. Untuk pemandangan kota saya biasanya memotret foto raw dengan pengaturan white balance tungsten atau neon. Jika anda tidak yakin mengenai cara memotret pemandangan, anda bisa selalu menggunakan pengaturan auto white balance dan tarikan warna pada pasca pengolahan untuk rasanya. Jika anda memutuskan memotret dengan jpeg atau tiff, anda perlu mengatur secara akurat white balance saat anda memotret. Itulah mengapa saya tidak merekomendasika memotret dengan jenis file ini, karena file ini sering tercampur dengan sumber cahaya yang berbeda-beda pada fotografi malam hari, yang bisa membuat pengaturan white balance menjadi tantangan tersendiri. Mode Fokus Pengaturan ini bergantung pada apakah anda menggunakan lensa manual fokus atau auto fokus. jika anda menggunakan lensa auto fokus, sebaiknya gunakan mode single auto fokus dari pada mode auto fokus beruntun. Mode auto fokus beruntun secara konstan mempertahankan fokus yang mana lebih berguna dengan subjek yang bergerak seperti yang ada di olahraga balap. Ini juga menghabiskan baterai lebih cepat dan mungkin terus mencoba fokus di kondisi redup yang umum di fotografi malam hari. Setelah sistem auto fokus mengunci fokus pada subjek, anda harus menggantinya ke mode fokus manual sehingga lensa tidak berlanjut memburu atau menyesuaikan fokus lagi saat anda menekan tombol rana. Tombol MF-AF di Nikon D700 diatur ke mode auto fokus beruntun – yang mungkin anda tidak ingin menggunakannya untuk fotografi malam hari!Kamera Nikon saya bisa mengatur aktivasi mode auto fokus dengan tombol yang dari tombol rana. Ini sangat berguna karena artinya setelah anda mendapat fokus, anda tidak harus menggantinya ke mode fokus manual, sementara sistem tidak akan mencoba memfokus ulang saat anda menekan tombol rana. Dengan lensa fokus manual, anda tidak punya pilihan selain mengatur kamera ke mode fokus manual. Dalam banyak situasi fotografi malam seperti foto wide-angle pemandangan kota, saya biasa mengatur lensa ke fokus infinity dan membiarkannya. Jika tidak ada subjek berada dekat dengan kamera, seharusnya cukup ruang tajam memiliki segalanya di dalam frame fokus. Jika anda mempunyai subjek di dekat kamera anda dan ingin memaksimalkan ruang tajam untuk apertur pilihan anda, anda bisa gunakan tanda hiperfokal yang ada pada banyak lensa fokus manual. Lihat artikel saya lensa fokus manual versus lensa auto fokus untuk informasi lebih lanjut pada subjek ini. Lensa Non-CPU Jika anda menggunakan lensa fokus manual yang tidak memiliki chip data, sebaiknya memrogram panjang fokal dan detail apertur maksimum di kamera jika opsi ini ada. Kamera Nikon saya mempunyai kemampuan ini, dan saya bisa memrogram hingga 10 lensa non-CPU yang berbeda-beda ke kamera saya dengan cara ini. Saya telah menentukan salah satu tombol fungsi yang bisa disesuaikan pada badan kamera saya agar dengan cepat mengubah informasi ini melalui perintah dial saat saya menukar lensa. Di saat anda secara manual menambah informasi lensa ke kamera, kamera menyimpan panjang focal dan informasi apertur ke data EXIF – yang dalam hal ini untuk lensa tetap Nikkor AIS 135mm Ini sangat berguna jika anda ingin meninjau informasinya kemudian dan juga membiarkan anda menggunakan mode metering yang lebih canggih dan kemampuan Gambar Karena anda akan memotret subjek fotografi malam sebagian besar dari tripod atau platform kamera yang stabil, anda harus mematikan opsi stabilisasi gambat. Tergantung pada sistem kamera mana yang anda sedang pakai, hal ini mungkin menyala pada lensa atau menu item di kamera itu sendiri. Menyalakan stabilisasi gambar saat kamera berada di tripod sebenarnya dapat menurunkan kualitas gambar. Pengaturan ISO Anda ingin mengatur nilai ISO secara manual ke pengaturan serendah mungkin dan menghindari penggunaan ISO auto. Dengan memilih pengaturan dasar ISO kamera anda, yang biasanya sekitar ISO 100, anda akan membiarkan noise di gambar anda menjadi minimum. Hal ini tidak selalu mungkin, dan di beberapa situasi anda mungkin perlu menaikkan nilai ISO. Pengaturan Pengurangan Noise Umumnya ada dua jenis pengaturan pengurangan noise yang tersedia di kamera pengurangan noise ISO tinggi dan pengurangan noise long exposure. Pengurangan noise ISO tinggi hanya diperlukan untuk subjek tertentu seperti astrofotografi. Biasanya ini digunakan untuk nilai ISO di atas 1600. Saya memakai pengaturan “normal” untuk mengurangi noise dan tampaknya bekerja dengan sangat baik di sebagian besar situasi yang tanpa terlalu banyak hilangnya detail di gambar. Seperti yang saya sebutkan sebelmunya, lebih baik anda mencoba memakai pengaturan ISO rendah di sebagian besar situasi, jadi anda tidak perlu memakai opsi ini kecuali di keadaan khusus. Pengurangan noise long exposure digunakan di atas durasi satu detik. Ini membantu mengurangi noise dari sensor yang terlalu panas selama long exposure dan dapat menghilangkan hot atau dead piksel. Pengurangan noise long exposure juga menggandakan lamanya waktu yang kamera butuhkan mengolah dan menyimpan gambar seperti melakukan eksposur “dark frame”. Artinya baterai anda hanya akan bertahan setengah lamanya. Kedua jenis pengurangan noise ini bisa dilakukan pada file di software, jadi anda dapat membiarkan opsi ini jika anda cenderung mengurangi noise di langkah selanjutnya. Menu Custom Kebanyakan kamera bisa menambah item menu yang paling sering digunakan ke menu custom. Hal ini merupakan fitur yang berguna sekali dan membantu anda mengakses cepat ke pengaturan yang anda ubah di basis reguler. Disini anda dapat melihat beberapa item yang disering digunakan yang saya telah simpan di menu custom kamera Display LCD Display LCD adalah alat yang sangat penting untuk memeriksa fokus kritis dan integritas, dan mendapat eksposur yang tepat. Karena fotografi malam dipotret di tempat yang redup, displaynya mudah dibaca jadi anda tidak harus menyesuaikan kecerahan supaya terimbangi dengan cahaya matahari langsung. Jadi saya sering membiarkannya saja seperti itu. Setelah anda memotret, anda harus menggunakan layar untuk memperbesar subjek untuk melihat apakah segalanya terfokus dengan tepat. Kemampuan memeriksa potret anda dengan cepat adalah salah satu keuntungan besar kamera digital. Hal ini juga berguna sekali dalam pemeriksaan eksposur yang tepat. Kamera modern biasanya memiliki display histogram tersedia sehingga anda bisa memeriksa apakah fotonya terlalu terang atau terlalu gelap. Saya selalu memakai display histogram memeriksa eksposur saya, dan saya akan menjelaskan lebih banyak detailnya mengenai cara menggunakan fitur ini di tutorial mendatang. Bracketing Eksposur Opsi ini memberi anda mengambil beberapa gambar dengan penggantian cepat dengan rentang eksposur yang berbeda-beda. Hal ini tidak hanya memberi anda opsi pemilihan gambar dengan eksposur terbaik, tetapi juga bisa menyatukan file yang terpisah menjadi satu gambar rentang dinamis tinggi menggunakan software. Saya biasanya memakai pengaturan bracket lebih gelap -2 stop, lebih gelap -1 stop, eksposur tepat, lebih terang +1 stop dan +2 stop lebih terang untuk total lima gambar bracket dengan empat stop ruang gerak eksposur. Saat melakukan eksposur bracket, anda harus mengatur kamera ke mode memotret beruntun dan menahan tombol rana atau pemicu remote sehingga menjadi rangkaian gambar yang cepat. Virtual Horizon Fungsi ini dapat meningkatkan level garis horizon anda. Ini menjadi berguna sekali di situasi rendah cahaya dimana anda tidak mendapat pemandangan yang cerah horizon, dan juga membantu memastikan bawa garis vertikal seperti yang ada pada bangunannya lurus. Pengaturan Rana Sebagian besar foto-foto malam hari memakai kecepatan rana antara satu dan sepuluh detik, dan sebagian besar kamera bisa mengatur kecepatan rana hingga durasi 30 detik. Jika anda membutuhkan kecepatan rana lebih lama dari ini, anda perlu mengatur kamera ke pengaturan bulb dan memakai cable release atau remote pemicu agar menjaga rana terbuka di durasi yang lebih lama. Jika anda tidak memiliki remote pemicu atau cable release tersedia, anda dapat gunakan fungsi self-timer supaya terhindar dari menyentuh kamera selama eksposur. Kamera Nikon D7100 memakai fungsi self-timer. Jika diperlukan, saya mengaturnya untuk menggunakan jeda lima detik sebelum rana tertekan, seperti menekan tombol rana dapat menyebabkan blur gerak di foto anda jika anda tidak sengaja menyenggol Hal-hal di atas cukup baik mencakup sebagian besar pengaturan penting yang digunakan dalam fotografi malam hari. Di artikel saya selanjutnya, saya akan membahas hubungan antara kecepatan rana, ISO dan apertur. Kemudian saya akan berpindah pada penerapan teorinya ke praktek dengan mengatur kamera di mode eksposur manual untuk fotografi malam hari. Berhati-hatilah sampai nanti.
cara menggunakan lensa manual